Sabtu, 01 November 2014

Senja..


Senja...
sebagian manusia mungkin tak menghiraukanmu, melewatimu dan menunggu selimut malam menggantikanmu..
tapi juga tak sedikit orang yang duduk termenung, menunggu datangmu yang singkat tuk menyembunyikan sinar mentari yang menemani sejak pagi..
bagaikan sebuah kilat, itulah kau..
kau yang hanya datang sebagai penjemput sang mentari untuk kembali terlelap..
pancaran indahmu dengan sisa-sisa bias sinar mentari..
tenang dan damai...
itulah yang dirasakan hati saat mata melihatmu..
dan senyummu yang seolah menjanjikan, kalau kita kan berjumpa lagi esok..
kau memang tak seindah bulan dan bintang yang selalu menari di gelapnya malam..
kau memang tak selengkap pagi dengan mataharinya yang selalu memanggil semuanya tuk terjaga..
aku tahu..
kau tak sesempurna malam dengan bulan bintangnya..
kau tak sesempurna pagi dengan mataharinya..
tapi kaulah yang membawaku melihat indahnya malam..
kaulah yang menyadarkanku jikalau ku telah melewati satu pagi terindah setelah melihat senyumanmu..
dan kini kau adalah sosok tak sempurna yang bermakna di setiap hela nafasku..
kau adalah hal terindah yang tak sempurna..
dan aku hanyalah seseorang dari berjuta lainnya yang duduk disini, memejamkan mata, berdoa, dan menunggumu..
entah sampai kapan aku di titik ini dan memandangimu dari dunia khayal..
karena namamu selalu ada di setiap perbincanganku dengan-Nya..


Tuhan, kini satu pintaku...
ku ingin menatap langsung kedua matanya..
Senja.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar